Peringkat Liga Fifa

Halaman ini berisi artikel tentang peringkat tim nasional sepak bola pria. Untuk peringkat tim nasional sepak bola wanita, lihat

Peringkat Dunia FIFA adalah sistem peringkat untuk tim nasional sepak bola pria yang saat ini dipimpin oleh Argentina per April 2023.[1] Tim nasional anggota FIFA, badan sepak bola dunia, diurutkan berdasarkan hasil pertandingan, dengan tim yang paling sukses berada di posisi teratas. Sistem peringkat ini diperkenalkan pada Desember 1992, dan delapan tim (Argentina, Belgia, Brasil, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, dan Spanyol) pernah meraih posisi teratas, di mana Brasil menempati peringkat pertama untuk periode yang paling lama.

Sistem poin digunakan, dengan poin diberikan berdasarkan hasil dari semua pertandingan yang diakui FIFA selama empat tahun terakhir.

Sistem ini telah mengalami perubahan karena beberapa alasan, terutama menanggapi kritik bahwa metode perhitungan sebelumnya tidak mencerminkan kekuatan relatif tim nasional secara efektif. Versi terkini dari sistem peringkat ini digunakan sejak 16 Agustus 2018, yang diadaptasi dari sistem peringkat Elo yang digunakan dalam catur dan permainan Go. Sistem peringkat ini tetap sedikit berbeda dari Peringkat Elo sepak bola dunia yang tidak resmi, yang menciptakan presumption dan adaptasi berbeda dari peringkat FIFA.

Pada Desember 1992, FIFA pertama kali mempublikasikan daftar urutan peringkat asosiasi anggota sebagai dasar perbandingan kekuatan relatif dari tim-tim tersebut. Dari bulan Agustus tahun berikutnya, daftar tersebut diperbarui lebih sering, dipublikasikan setiap bulan.[2] Perubahan signifikan diterapkan pada Januari 1999 dan kemudian pada Juli 2006, sebagai reaksi terhadap berbagai kritik.[3] Catatan historis daftar peringkat, seperti yang dicantumkan di FIFA.com, menggambarkan metode perhitungan yang digunakan pada waktu itu karena metode terkini tidak diterapkan sebelum Juli 2006. Anggota FIFA telah bertambah dari 167 menjadi 211 sejak sistem peringkat dimulai; dengan seluruh dari 211 anggota saat ini masuk dalam sistem peringkat.

Rumus untuk sistem peringkat yang digunakan dari Agustus 1993 hingga Desember 1998 sangat sederhana dan kekurangan faktor-faktor pendukung. Saat diperkenalkan pertama kali, suatu tim menerima satu poin untuk hasil seri atau tiga poin untuk kemenangan di pertandingan yang diakui FIFA – sama seperti sistem skor untuk liga tradisional. Namun, metode ini merupakan pendekatan yang cukup sederhana dan FIFA menyadari bahwa ada banyak faktor yang memengaruhi pertandingan internasional.

Pada Januari 1999, FIFA memperkenalkan revisi sistem perhitungan peringkat, yang meliputi banyak perubahan sebagai respon terhadap berbagai kritik mengenai sistem peringkat yang tidak pantas. Untuk mengurutkan semua pertandingan, semua skor dan tingkat kepentingan dicatat, dan digunakan pada prosedur perhitungan. Hanya pertandingan tim nasional senior pria yang dimasukkan. Sistem peringkat terpisah digunakan untuk tim wanita dan tim usia muda, misalnya Peringkat Dunia Wanita FIFA. Sistem peringkat untuk tim wanita masih berdasarkan prosedur yang merupakan versi sederhana dari peringkat Elo sepak bola.[4]

Perubahan utama yang diterapkan adalah sebagai berikut:

Dua jenis penghargaan baru diperkenalkan sebagai bagian dari sistem:

Perubahan tersebut membuat sistem peringkat menjadi lebih kompleks, tetapi membantu meningkatkan akurasi dengan membuatnya menjadi lebih komprehensif.

FIFA mengumumkan bahwa sistem peringkat akan diperbarui setelah Piala Dunia 2006. Periode evaluasi dipangkas dari delapan tahun menjadi empat tahun, dan metode perhitungan yang lebih sederhana digunakan untuk menentukan peringkat.[5] Gol yang dicetak dan keuntungan kandang atau tandang tidak lagi dimasukkan, dan aspek lain dari perhitungan, termasuk tingkat kepentingan yang beratribusi pada berbagai jenis pertandingan, direvisi. Rangkaian pertama dari revisi sistem peringkat dan metodologi perhitungan diumumkan pada tanggal 12 Juli 2006.

Perubahan ini terjadi karena kritik terhadap sistem peringkat yang meluas. Banyak penikmat sepak bola yang beranggapan bahwa sistem tersebut tidak akurat, terutama bila dibandingkan dengan sistem peringkat lain dan tidak memperhatikan perubahan performa dari tim individual secara layak.

Pada September 2017, FIFA mengumumkan bahwa mereka telah mengkaji sistem peringkat dan akan memberi keputusan setelah akhir kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018 bila ada perubahan yang dibuat untuk memperbaiki sistem peringkat.[6] Pada tanggal 10 Juni 2018, FIFA mengumumkan bahwa sistem peringkat akan diperbarui setelah Piala Dunia 2018. Metode perhitungan yang diadopsi akan menyerupai sistem peringkat Elo dan peringkat dari asosiasi anggota akan diperbarui berdasarkan basis tiap pertandingan (game-by-game basis). Pembobotan yang diberikan kepada setiap konfederasi untuk keperluan sistem peringkat akan dihapus.[7] Namun, metode baru tersebut tidak menjelaskan pertandingan kandang atau tandang dan margin kemenangan, seperti halnya peringkat Elo.[8]

FIFA berencana untuk memperkenalkan sistem peringkat baru pada Juli 2018, tetapi karena tidak ada pertandingan yang dijadwalkan antara tanggal rilis daftar peringkat untuk bulan Juli dan Agustus, sistem peringkat ditunda hingga Agustus 2018. Terdapat spekulasi dari jurnalis sepak bola seperti Dale Johnson dari ESPN bahwa hal ini terjadi karena proyeksi sistem peringkat baru telah mengalami perubahan posisi yang relatif sedikit,[9] dengan Jerman – yang tereliminasi di babak pertama Piala Dunia – bertahan di peringkat puncak.[10] FIFA mulanya berencana menggunakan poin peringkat dunia yang berasal dari bulan Juni 2018 sebagai nilai awal, tetapi ketika daftar peringkat untuk bulan Agustus terbit, poin awal berubah menjadi distribusi poin yang merata antara 1600 (Jerman, yang sebelumnya menempati peringkat puncak) dan 868 (Anguilla, Bahamas, Eritrea, Somalia, Tonga and Turks and Caicos Islands, yang memiliki 0 poin pada bulan Juni), berdasarkan rumus:

P seeding = 1600 − ( R − 1 ) ∗ 4 {\displaystyle P_{\text{seeding}}=1600-(R-1)*4} ,

di mana R adalah peringkat pada bulan Juni 2018. Ketika dua atau lebih banyak tim menempati peringkat yang sama, tim berikutnya menerima kemungkinan peringkat yang tepat di bawahnya, misalnya jika dua tim memiliki R=11, maka tim berikutnya memiliki R=12, bukan 13. Perubahan peringkat berdasarkan pertandingan yang dimainkan setelah rilis sebelumnya kemudian dimasukkan dalam perhitungan.[11][12] Hal ini menyebabkan perubahan daftar peringkat yang dramatis, di mana Jerman jatuh ke peringkat 15 dan juara Piala Dunia FIFA 2018 Prancis naik ke peringkat puncak.[12]

Saat sistem peringkat diperkenalkan, Jerman menjadi tim yang memperoleh posisi puncak setelah masa dominasi yang berlanjut atas pencapaian di tiga pertandingan babak final Piala Dunia sebelumnya (1982, 1986, 1990) dan memenangkan salah satunya. Brasil mengambil alih posisi puncak saat turnamen kualifikasi Piala Dunia FIFA 1994 setelah memenangkan delapan pertandingan kualifikasi dan sekali kalah, memasukkan dua puluh gol dan hanya kemasukan empat. Italia sempat memimpin dalam waktu singkat, yang kemudian direbut kembali oleh Jerman.

Kesuksesan Brasil pada turnamen kualifikasi membuat Brasil kembali memegang posisi puncak dalam waktu singkat. Jerman kembali memimpin pada Piala Dunia 1994, hingga kemenangan Brasil yang membuat Brasil mempertahankan posisi puncak selama hampir tujuh tahun, hingga direbut oleh Tim nasional sepak bola Prancis setelah menjadi juara Piala Dunia FIFA 1998 dan Piala Eropa 2000.

Kesuksesan pada Piala Dunia FIFA 2002 mengembalikan Brasil ke posisi puncak dan bertahan hingga Februari 2007, ketika Italia kembali ke posisi puncak untuk pertama kali setelah 1993 setelah memenangkan Piala Dunia FIFA 2006 di Jerman. Tepat satu bulan kemudian, Argentina merebut posisi puncak untuk pertama kali, tetapi Italia merebutnya kembali pada bulan April. Setelah memenangkan Copa América 2007 pada bulan Juli, Brasil kempali ke posisi puncak, tetapi digantikan oleh Italia pada bulan September dan kemudian Argentina pada bulan Oktober.

Pada Juli 2008, Spanyol mengambil alih posisi puncak untuk pertama kali setelah memenangkan UEFA Euro 2008. Brasil memulai masa keenam di puncak peringkat pada Juli 2009 setelah memenangkan Piala Konfederasi 2009, dan Spanyol meraih kembali gelar tersebut pada November 2009 setelah memenangkan setiap pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010.

Pada April 2010, Spanyol kembali ke puncak peringkat. Setelah memenangkan Piala Dunia 2010, Brasil meraih kembali posisi puncak dan mempertahankannya hingga Agustus 2011, ketika Belanda meraih posisi puncak untuk pertama kali,[13] dan kemudian lengser pada bulan berikutnya.

Pada Juli 2014, Jerman merebut posisi puncak sekali lagi setelah memenangkan Piala Dunia FIFA 2014. Pada Juli 2015, Argentina meraih posisi puncak untuk pertama kali setelah 2008, setelah sama-sama mencapai babak final Piala Dunia FIFA 2014, serta babak final Copa América 2015. Pada November 2015, Belgia menjadi pemuncak peringkat FIFA untuk pertama kali, setelah unggul di babak kualifikasi Euro 2016. Belgia memimpin hingga April 2016, saat Argentina kembali ke puncak. Pada 6 April 2017, Brasil kembali ke posisi pertama untuk pertama kali setelah Piala Dunia 2010,[14] tetapi Jerman merebut kembali posisi puncak pada bulan Juli setelah memenangkan Piala Konfederasi.[15] Pada Agustus 2018, Prancis kembali menjadi pemuncak peringkat FIFA setelah hampir 16 tahun, memenangkan Piala Dunia FIFA 2018, dan juga merupakan kali pertama FIFA mengadopsi sistem peringkat dari versi Elo. Satu bulan kemudian, untuk pertama kalinya dua tim berbagi posisi puncak karena Belgia kembali ke posisi pertama dengan peringkat yang sama dengan Prancis, menjadi pemuncak bersama.[16]

Sistem peringkat digunakan oleh FIFA untuk mengurutkan perkembangan dan kemampuan terkini dari tim nasional sepak bola anggota, dan mengklaim bahwa mereka menciptakan "suatu pengukuran tepercaya untuk membandingkan tim-tim A dari setiap negara."[2] Sistem ini digunakan sebagai bagian dari perhitungan. Pada turnamen kualifikasi Piala Dunia FIFA 2010, sistem peringkat digunakan untuk penempatan grup dalam kompetisi yang melibatkan anggota CONCACAF (menggunakan peringkat bulan Mei), CAF (dengan rangkaian data dari bulan Juli), dan UEFA, menggunakan posisi peringkat yang ditunda secara khusus pada November 2007.

Pada Oktober 2009 sistem peringkat digunakan untuk menentukan penempatan tim dalam undian final Piala Dunia FIFA 2010.[17] Peringkat bulan Maret 2011 digunakan untuk penempatan tim untuk babak kedua kualifikasi Turnamen Sepak Bola CAF Pria Pra-Olimpiade 2012.[18]

Sistem peringkat juga digunakan untuk menentukan pemenang dua jenis penghargaan tahunan yang diterima tim nasional berdasarkan performa peringkat.

The Football Association (dari Inggris) menggunakan peringkat rata-rata selama 24 bulan terakhir sebagai salah satu kriteria untuk perizinan pemain (player work permit).[19]

Sejak dirilis pertama kali pada tahun 1992, Peringkat Dunia FIFA telah banyak diperdebatkan, terutama yang berkaitan dengan prosedur perhitungan dan kesenjangan hasil di antara kualitas yang terlihat secara umum dan peringkat dunia dari beberapa tim. Masalah yang terdapat pada sistem FIFA menyebabkan beberapa ahli statistik sepak bola membuat sejumlah sistem peringkat alternatif,[20] termasuk peringkat Elo sepak bola dan peringkat Rec.Sport.Soccer Statistics Foundation.

Sistem awal sangat sederhana, tanpa pembobotan kualitas tim lawan atau tingkat kepentingan suatu pertandingan. Norwegia yang meraih peringkat kedua pada bulan Oktober 1993 dan Juli–Agustus 1995, dikritik pada saat itu.[20] Sistem peringkat diadaptasi pada tahun 1999 dengan memasukkan bobot berdasarkan tingkat kepentingan pertandingan dan kekuatan tim lawan. Kemenangan atas tim lawan yang lemah menghasilkan poin yang lebih sedikit dibandingkan dengan kemenangan atas tim lawan yang lebih kuat. Adaptasi pada tahun 2006 dibuat untuk mengurangi jumlah poin yang dikumpulkan dari 8 tahun terakhir menjadi 4 tahun terakhir,[20][21] dengan kepercayaan lebih besar pada pertandingan yang diadakan selama 12 bulan terakhir.

Namun, kritik terhadap sistem peringkat FIFA tetap berlanjut, dengan anomali khusus yang tercatat antara lain: Amerika Serikat naik ke peringkat empat pada tahun 2006, yang bahkan mengejutkan pemain tersebut;[22] dan Belgia meraih peringkat pertama pada bulan November 2015, diketahui bahwa Belgia hanya bermain di satu putaran final turnamen selama 13 tahun terakhir.[23]

Kritik lain yang dilontarkan terhadap metode perhitungan untuk tahun 2006–2018 meliputi ketidakmampuan tim tuan rumah turnamen utama untuk mempertahankan posisi atas pada daftar peringkat, karena tim hanya berpartisipasi dalam pertandingan persahabatan tingkat bawah disebabkan kualifikasi otomatis pada turnamen. Misalnya, tuan rumah Piala Dunia FIFA 2014 Brasil jatuh ke peringkat 22 (rekor terendah) sebelum turnamen,[24][25] yang pada akhirnya memperoleh peringkat keempat. Tuan rumah Piala Dunia FIFA 2018 Rusia memiliki peringkat terendah pada turnamen, di mana tim nasional Rusia lolos ke babak perempat-final.

Pada dekade 2010-an, beberapa tim menyadari bahwa sistem peringkat dapat "dipermainkan," terutama dengan menghindari pertandingan non-kompetitif, khususnya melawan tim yang lebih lemah.[26] Hal ini disebabkan bobot rendah pada pertandingan persahabatan yang bahkan dapat mengurangi skor rata-rata tim meski memenangkan pertandingan; dengan kata lain, suatu tim dapat memenangkan pertandingan tetapi kehilangan poin. Sebelum penempatan tim peserta dalam pengundian kualifikasi Piala Dunia 2018, Romania yang bahkan memilih konsultan peringkat, hanya memainkan satu pertandingan persahabatan pada tahun sebelum pengundian.[27][28][29] Gugatan serupa ditujukan terhadap Swiss, yang ambil bagian pada Piala Dunia 2014 yang hanya memainkan tiga pertandingan persahabatan pada tahun sebelumnya,[26] dan Polandia sebelum Piala Dunia FIFA 2018.[30]

Penggunaan kelipatan kekuatan regional pada perhitungan peringkat sebelum 2018 juga digugat karena memperkuat dan mempertahankan bias yang menguntungkan dan merugikan wilayah tertentu. Penggunaan kelipatan regional yang diterapkan FIFA dijadikan sebagai alasan utama sebagian besar tim nasional yang masuk ke dalam AFC (Asia) dan CONCACAF (Amerika Utara) memiliki peringkat FIFA yang sangat rendah dibandingkan pada peringkat Elo sepak bola dunia.[31]

Pada tanggal 10 Juni 2018, sistem peringkat terbaru diterapkan oleh Dewan FIFA. Sistem ini berbasis pada sistem peringkat Elo dan setelah setiap pertandingan, poin akan ditambahkan atau dikurangi dari jumlah poin suatu tim nasional berdasarkan rumus berikut:

Poin negatif pada babak gugur turnamen final tidak akan memengaruhi jumlah poin dari suatu tim.[32][33]

Setiap tahun FIFA memberikan penghargaan kepada tim nasional sepak bola sebuah negara berdasarkan penampilan dan peringkat yang didapatkan pada tahun itu. Penghargaan tersebut berupa:

Tim nasional sepak bola terbaik (Team of the Year) diberikan kepada tim yang mendapatkan poin tertinggi dan mencapai peringkat teratas pada tahun itu secara keseluruhan. Jerman memperolehnya sebanyak tiga kali sepanjang sejarah peringkat dunia FIFA selama 24 tahun. Brasil memegang rekor kemenangan paling beruntun (tujuh kali, antara 1994 dan 2000) dan kemenangan paling banyak (dua belas kali). Tabel berikut menampilkan tiga tim terbaik sepanjang tahun.[34]

Tim nasional sepak bola dengan peningkatan kualitas terbaik (Best Mover of the Year) diberikan kepada tim nasional yang meningkat dalam segi peringkat dan kualitas permainan sepak bola pada tahun itu. Dalam peringkat FIFA, tidak mudah menilai tim yang meningkat ke posisi terbaik, tetapi suatu perhitungan dilakukan untuk menyimpulkan fakta bahwa semakin sulit meraih poin lebih banyak secara progresif maka semakin tinggi peringkat tim tersebut.[2]

Perhitungan yang dilakukan adalah banyaknya poin yang dimiliki suatu tim nasional di akhir tahun (z) dikalikan dengan banyaknya poin yang diperoleh sepanjang tahun tersebut (y). Tim dengan indeks tertinggi pada perhitungan ini memperoleh penghargaan. Tabel berikut menampilkan tiga tim nasional dengan peningkatan kualitas terbaik sepanjang tahun.[35][36]

Penghargaan ini sudah tidak menjadi bagian resmi dari penghargaan yang diberikan FIFA sejak 2006.

Karena penghargaan resmi ditiadakan sejak 2006, FIFA telah merilis daftar "Best Mover" berdasarkan peringkat sejak 2007.[37]

Contoh penghargaan "Mover of the Year" tak baku saat ini adalah pengakuan yang diberikan FIFA kepada Kolombia pada tahun 2012 dalam siaran pers resmi.[38] Namun, metodologi perhitungan yang digunakan telah beralih pada selisih poin peringkat dalam satu tahun (dari metodologi yang digunakan pada penghargaan resmi dari 1993 hingga 2006). Hasil untuk tahun-tahun berikutnya berdasarkan metodologi terkini.