Tidak memiliki bentuk manusia:
Malaikat tidak memiliki bentuk manusia seperti makhluk yang diciptakan oleh Allah dan tidak memiliki gender.
Malaikat Allah Lyrics
Lagu Anak Islami Terkini by Runa Syakira
Song · 4:21 · Indonesian
Malaikat adalah makhluk yang diciptakan Allah SWT dari cahaya yang bersifat gaib. Malaikat merupakan salah satu dari beberapa jenis makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dan memiliki tugas-tugas khusus dalam melaksanakan perintah-Nya. Dalam Islam, malaikat dianggap sebagai makhluk yang sangat mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT.
Malaikat merupakan makhluk yang sangat berbeda dengan manusia dan jin. Malaikat tidak memiliki kehendak bebas seperti manusia dan jin, sehingga mereka selalu taat pada perintah Allah SWT dan tidak pernah melakukan kesalahan. Malaikat juga tidak memiliki kemampuan untuk melakukan dosa, sehingga mereka selalu melakukan tugas-tugasnya dengan sempurna dan tanpa cacat.
Tugas utama malaikat adalah untuk melakukan perintah Allah SWT dan mengatur segala urusan di alam semesta. Malaikat juga menjadi perantara antara manusia dan Allah SWT, dengan membawa doa dan permohonan manusia kepada-Nya. Selain itu, malaikat juga bertugas sebagai pelayan-pelayan Allah SWT dalam menjaga alam semesta dan memberikan petunjuk kepada manusia.
Dalam Al-Quran, terdapat beberapa jenis malaikat yang disebutkan. Beberapa di antaranya adalah malaikat Jibril, malaikat Mikail, malaikat Israfil, dan malaikat Izrail. Malaikat Jibril bertugas untuk menyampaikan wahyu dan perintah Allah SWT kepada para nabi dan rasul. Malaikat Mikail bertugas untuk mengatur urusan rezeki dan kesejahteraan manusia. Malaikat Israfil bertugas untuk meniup sangkakala pada saat kiamat tiba, dan malaikat Izrail bertugas untuk memisahkan nyawa manusia dari jasadnya pada saat kematian.
Selain itu, terdapat pula malaikat-malaikat lain yang bertugas untuk melakukan tugas-tugas khusus dalam mengatur alam semesta. Beberapa di antaranya adalah malaikat penjaga neraka, malaikat penjaga surga, dan malaikat penjaga lautan.
Meskipun malaikat merupakan makhluk gaib yang tidak dapat dilihat oleh manusia, namun dalam beberapa kejadian tertentu malaikat dapat menampakkan diri dalam bentuk manusia. Hal ini terjadi pada beberapa nabi dan rasul, seperti pada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa.
Dalam Islam, malaikat dianggap sebagai makhluk yang sangat mulia dan dihormati. Oleh karena itu, umat muslim diajarkan untuk selalu mengagungkan malaikat dan berdoa kepada Allah SWT dengan menyebut nama malaikat. Umat muslim juga diajarkan untuk selalu mengikuti perintah Allah SWT dan berusaha untuk meneladani sifat-sifat mulia yang dimiliki oleh malaikat, seperti kesucian, kejujuran, dan ketaatan kepada Allah SWT.
Dalam kesimpulannya, malaikat merupakan makhluk gaib yang sangat mulia dan memiliki tugas khusus dalam mengatur alam semesta
Sifat-Sifat Malaikat dalam Islam
Malaikat diciptakan dari nur atau cahaya dan tidak memiliki dosa.
Malaikat tunduk sepenuhnya kepada kehendak Allah dan tidak memiliki kebebasan untuk memilih.
Malaikat selalu melaksanakan perintah Allah dengan sempurna dan tanpa penundaan.
Tak terhitung jumlahnya:
Jumlah malaikat dalam Islam tidak terbatas, hanya Allah yang mengetahui jumlah pastinya.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Tahukan kalian apa Rukun Iman kedua.
Rukun iman yang kedua adalah percaya dengan Malaikat-malaikat Allah SWT.
Percaya pada Malaikat merupakan hal yang wajib dilakukan oleh Setiap Muslim yang mengaku beriman.
Bagiamana kah bentuk dan wujud dari Malaikat.
Wujud malaikat tidaklah tampak oleh panca indera.
• Rukun, Syarat dan Pembagian Wakaf Sebagai Bagian dari Amal Jariyah
Karena malaikat bersifat gaib atau tidak tampak oleh mata. Jumlah malaikat hanya Allah yang tahu dan menjadi rahasia bagi manusia
Tetapi yang wajib kita ketahui berjumlah 10.
Berikut sepuluh malaikat beserta tugasnya.
Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu.
Di dalam Al-Qur'an, Malaikat Jibril disebutkan sebanyak tiga kali.
Malaikat Jibril juga memiliki nama lain, yaitu Ruhulkudus dan Ruhulamin.
Malaikat Mikail bertugas membagi rezeki.
Lagu Anak Islami Terkini20224:21
10 Malaikat Allah20222:56
Sebenarnya dalam Al-Qur'an sendiri tidak menyebutkan ada berapa banyak jumlah malaikat secara pasti. Namun, hadist yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bertemu dengan Ibrahim yang bersandar di Baitul Ma'mur.
Di sana, terdapat 70 ribu malaikat. Artinya, jumlah malaikat sejatinya sangatlah banyak. Namun, setidaknya ada 10 malaikat dan tugasnya yang tercatat di Al-Qur'an serta wajib diimani oleh seluruh umat Islam. Berikut ini nama-nama malaikat dan tugasnya, yakni:
Malaikat Jibril bertugas menyampaikan firman Allah kepada para nabi dan rasul. Dikenal juga sebagai Ruh Al-Quds, Ar-Ruh-Al-Amin, dan Namus, Jibril memiliki peran penting dalam menyampaikan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW. Selain itu, malaikat Jibril juga bertugas mengatur angin, memenuhi atau menahan hajat manusia, dan membawa rahmat bagi orang yang menjaga kesucian saat sakaratul maut.
Malaikat Mikail bertanggung jawab atas kesejahteraan makhluk hidup. Ia mengatur fenomena alam seperti awan, hujan, dan angin, serta mendistribusikan rezeki. Perannya yang paling dikenal adalah sebagai pembawa berkah dan kemakmuran bagi ciptaan Allah SWT. Selain itu, dalam tradisi Islam juga mengatakan bahwa malaikat Jibril dan Mikail akan menimbang kebaikan dan kejahatan manusia pada Hari Penghakiman. Allah telah menyebutkan Mikail dalam Quran yang dijelaskan di bawah ini. Surat Al-Baqarah Ayat 98, yang berbunyi:
مَن كَانَ عَدُوًّا لِّلَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَىٰلَ فَإِنَّ ٱللَّهَ عَدُوٌّ لِّلْكَٰفِرِينَ
Artinya: "Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir."
Malaikat Israfil ditugaskan untuk meniup sangkakala, menandai dimulainya hari kiamat. Tiupan sangkakala ini akan berlanjut hingga hari kebangkitan di Padang Mahsyar, menggambarkan peran pentingnya dalam peristiwa akhir zaman. Dia akan meniup terompet untuk pertama kalinya (di ujung dunia) dan mengangkatnya untuk diadili di hadapan Allah untuk kedua kalinya. Hal ini terungkap dalam ayat-ayat Al -Qur'an di bawah ini. Surat Az-Zumar Ayat 68, yang berbunyi:
وَنُفِخَ فِى ٱلصُّورِ فَصَعِقَ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا مَن شَآءَ ٱللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنظُرُونَ
Artinya: "Dan tiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya masing-masing)."
Malaikat Izrail, juga dikenal sebagai malaikat maut, bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk hidup. Perannya meliputi pengambilan ruh manusia, jin, iblis, setan, bahkan malaikat lain ketika waktunya tiba.
Malaikat Munkar, bersama Malaikat Nakir, bertanggung jawab menginterogasi arwah di alam kubur. Mereka menguji keyakinan dan amal perbuatan orang yang telah meninggal mengenai tuhan, agama, nabi, kitab suci, kiblat dalam beribadah, saudara, pedoman hidup, pedoman hidup, dan perilaku sehari-hari dengan bahasa yang digunakan para ahli kubur selama hidup di dunia.
Malaikat Nakir bekerja sama dengan Malaikat Munkar dalam menanyai dan menguji ruh di alam kubur. Keduanya memiliki peran penting dalam proses pertanggungjawaban setelah kematian makhluk ciptaan Allah SWT.
Malaikat Raqib mencatat seluruh amal baik manusia sejak mencapai usia akil balig hingga akhir hayat. Ia selalu hadir di sisi kanan manusia, mencatat setiap perbuatan baik. Allah SWT sangat baik kepada makhluk-Nya. Saat seorang muslim ingin berbuat baik, maka perbuatan itu akan dicatat dalam Kitab, dan bila dia berbuat baik, maka kebaikan itu akan bertambah.
Malaikat Atid bertugas mencatat semua amal buruk manusia. Ia berada di sisi kiri manusia, mencatat setiap perbuatan negatif sejak seseorang mencapai usia akil balig hingga meninggal.
Malaikat Ridwan ditugaskan untuk menjaga pintu Surga dan mengelola kesejahteraan penghuni surga. Ia bertanggung jawab atas kenyamanan dan kebahagiaan para penghuni surga. Malaikat Ridwan juga bertugas untuk menyambut semua hamba Allah yang akan memasukinya. Sikapnya lembut dan sangat ramah saat mengizinkan orang masuk surga.
Malaikat Malik bertugas mengawasi dan mengatur hukuman bagi para penghuni neraka. Ia memimpin malaikat-malaikat lain yang bertanggung jawab atas penyiksaan di neraka. Malaikat ini mengatur api neraka dan diketahui dibantu oleh 19 penjaga misterius yang dikenal sebagai Zabaniyya. Surat Az-Zukhruf Ayat 77, yang berbunyi:
وَنَادَوْا۟ يَٰمَٰلِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ ۖ قَالَ إِنَّكُم مَّٰكِثُونَ
Artinya: "Mereka berseru: 'Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.' Dia menjawab: 'Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).'"
Mengenal 10 Malaikat yang Wajib Diimani dalam Islam
Beriman kepada malaikat merupakan salah satu rukun iman yang menjadi pondasi penting dalam ajaran Islam. Malaikat adalah makhluk gaib yang diutus oleh Allah SWT untuk melaksanakan berbagai tugas dan amanat-Nya. Dalam ajaran Islam, terdapat banyak malaikat yang memiliki tugas dan peran yang berbeda-beda. Dari sekian banyak malaikat yang diciptakan oleh Allah SWT, ada 10 malaikat yang namanya disebutkan dalam Al-Qur’an atau hadits, serta memiliki tugas dan peran yang penting dalam kehidupan manusia.
Malaikat Jibril merupakan malaikat yang memiliki tugas utama sebagai pembawa wahyu dari Allah SWT kepada para nabi dan rasul. Beliau adalah malaikat yang menyampaikan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW. Nama malaikat Jibril disebutkan dalam banyak ayat Al-Qur’an, seperti dalam surah Al-Baqarah ayat 97.
Malaikat Mikail bertugas dalam hal distribusi rezeki dan pengaturan hujan atas perintah Allah SWT. Beliau memegang peranan penting dalam menjaga keseimbangan alam dan menyediakan kebutuhan hidup bagi makhluk Allah SWT. Nama malaikat Mikail juga disebutkan dalam Al-Qur’an, misalnya dalam surah Al-Baqarah ayat 98.
Malaikat Izrail memiliki tugas mencabut nyawa setiap makhluk yang telah diwaktu yang ditetapkan oleh Allah SWT. Beliau adalah malaikat yang bertanggung jawab atas kematian dan pemisahan roh dari tubuh fisik. Meskipun namanya tidak disebutkan secara langsung dalam Al-Qur’an, tugasnya dijelaskan dalam berbagai hadits.
Malaikat Israfil adalah malaikat yang bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat untuk membangkitkan manusia dari kematian. Beliau memiliki peran penting dalam proses kebangkitan dan penghakiman terakhir manusia. Tugas malaikat Israfil disebutkan dalam Al-Qur’an, seperti dalam surah Qaf ayat 20.
Malaikat Raqib memiliki tugas mencatat segala amal baik manusia. Beliau adalah malaikat yang mencatat setiap perbuatan baik yang dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Tugas malaikat Raqib dijelaskan dalam Al-Qur’an, misalnya dalam surah Al-Infithar ayat 10.
Malaikat Atid memiliki tugas mencatat segala amal buruk manusia. Beliau adalah malaikat yang mencatat setiap perbuatan buruk yang dilakukan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Tugas malaikat Atid juga dijelaskan dalam Al-Qur’an, seperti dalam surah Al-An’am ayat 10.
Malaikat Munkar bertugas menanyai amal manusia di alam kubur. Beliau bersama dengan Malaikat Nakir menanyakan pertanyaan-pertanyaan mengenai keyakinan dan perbuatan manusia di alam kubur. Tugas malaikat Munkar disebutkan dalam hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Malaikat Nakir memiliki tugas yang sama dengan Malaikat Munkar, yaitu menanyai amal manusia di alam kubur. Mereka berdua bertugas untuk mengevaluasi keimanan dan perbuatan manusia setelah kematian. Tugas malaikat Nakir juga dijelaskan dalam berbagai hadits.
Malaikat Ridwan bertugas menjaga surga dan menerima para penghuni surga dengan baik. Beliau adalah malaikat yang memastikan bahwa mereka yang telah berbuat baik di dunia dapat menikmati nikmat surga. Tugas malaikat Ridwan dijelaskan dalam Al-Qur’an, seperti dalam surah Az-Zumar ayat 73.
Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka dan mengawasi para penghuninya. Beliau adalah malaikat yang bertanggung jawab atas adanya siksaan dan azab bagi orang-orang yang melakukan dosa besar. Tugas malaikat Malik dijelaskan dalam Al-Qur’an, seperti dalam surah Az-Zukhruf ayat 77.
Tidak berkembang atau mati:
Malaikat tidak mengalami pertumbuhan atau perubahan, dan tidak mati.
Beriman kepada malaikat adalah bagian yang sangat penting dalam keimanan seorang muslim. Dengan memahami tugas dan peran dari 10 malaikat yang wajib diimani ini, kita dapat meningkatkan keimanan dan pemahaman kita terhadap ajaran Islam. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan yang bermanfaat bagi pembaca.
Para malaikat dikisahkan pernah mendatangi orang-orang pilihan Allah SWT untuk menjalankan tugasnya. Mereka biasa menampakkan diri dalam wujud manusia.
Kisah tersebut diceritakan dalam 'Alam al-Mala'ikah al-Abrar dan Alam al-Jinn wa asy-Syayathin karya Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar yang diterjemahkan Kaserun AS. Rahman. Manusia pilihan ini berasal dari kalangan para nabi.
Dikisahkan, Nabi Ibrahim AS pernah didatangi beberapa malaikat dalam wujud manusia. Beliau tidak mengetahui sosok tersebut sampai akhirnya para malaikat menjelaskan jati dirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut riwayat dari Sa'id bin Jubair, As-Suddi, Qatadah, dan Muhammad bin Ishaq yang dinukil Ibnu Katsir dalam Qashash al-Anbiyaa, kala itu Nabi Ibrahim AS terus mendesak para malaikat yang datang ke rumahnya dengan berbagai pertanyaan.
"Apakah kalian mau menghancurkan suatu negeri yang di dalamnya masih ada orang-orang yang beriman, tiga ratus orang mungkin?" tanya Nabi Ibrahim AS.
Para malaikat menjawab, "Tidak sampai sebanyak itu."
Nabi Ibrahim AS bertanya lagi, "Empat puluh orang mungkin"
"Tidak sampai sebanyak itu," jawab malaikat.
Nabi Ibrahim AS terus bertanya, "Empat belas orang mungkin?"
Para malaikat menjawab, "Tidak sampai sebanyak itu."
Menurut Ibnu Ishaq, Nabi Ibrahim AS terus bertanya tentang jumlah orang beriman dalam negeri itu. Kaum dari suatu negeri yang dimaksud dalam percakapan Nabi Ibrahim AS dan malaikat itu adalah kaum Nabi Luth AS.
Para malaikat juga pernah mendatangi Nabi Luth AS dalam wujud pemuda-pemuda tampan. Kedatangan mereka membuat Nabi Luth AS gelisah dan khawatir takut akan diganggu kaumnya. Diketahui, kaum Nabi Luth AS adalah kaum yang jahat dan gemar melakukan hubungan sesama jenis.
Hal tersebut diceritakan dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman dalam surah Hud ayat 77,
وَلَمَّا جَاۤءَتْ رُسُلُنَا لُوْطًا سِيْۤءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَّقَالَ هٰذَا يَوْمٌ عَصِيْبٌ ٧٧
Artinya: Ketika para utusan Kami (malaikat) itu datang kepada Lut, dia merasa gundah dan dadanya terasa sempit karena (kedatangan) mereka. Dia (Lut) berkata, "Ini hari yang sangat sulit."
Ibnu Katsir mengatakan dalam Al-Bidayah wa an-Nihayah, para malaikat itu menampakkan diri dalam wujud pemuda tampan. Kedatangan mereka untuk menghancurkan kaum Nabi Luth AS. Setelah itu, Allah SWT menimpakan hukuman pada kaum itu.
Selain mendatangi Nabi Ibrahim AS dan Nabi Luth AS, para malaikat juga mendatangi Nabi Muhammad SAW. Ini terjadi berkali-kali dan dalam wujud beragam.
Malaikat Jibril pernah mendatangi manusia dalam wujud Dihyah bin Khalifah al-Kalbi, seorang sahabat yang begitu tampan. Kala itu, Aisyah RA melihat Rasulullah SAW meletakkan tangan pada kuda Dihyah al-Kalbi dan berbicara padanya. Ketika Aisyah RA bertanya tentang orang itu, Rasulullah SAW menjawab, "Ia adalah Jibril dan ia menyampaikan salam kepadamu." (HR Ahmad dalam Musnad)
Terkadang Jibril mendatangi Rasulullah SAW dalam rupa seorang Badui. Banyak sahabat yang melihat ketika Jibril datang dalam wujud manusia. Dalam Shahih Bukhari dan Muslim terdapat hadits yang berasal dari Umar bin Khaththab, ia menceritakan melihat laki-laki berpakaian putih dan berambut hitam. Laki-laki itu duduk di dekat Rasulullah SAW dan bertanya tentang suatu hal.
"Ketika kami sedang duduk di sisi Rasulullah SAW, muncullah seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih dan berambut sangat hitam. Pada dirinya tidak tampak bekas melakukan perjalanan dan tidak seorang pun dari kami yang mengenalnya. Laki-laki itu duduk di dekat Rasulullah, menyandarkan kedua lututnya pada lutut beliau dan meletakkan kedua telapak tangan di atas paha beliau. Laki-laki itu berkata, 'Wahai Muhammad, beri tahukanlah aku tentang Islam'."
Dalam hadits tersebut, malaikat yang menyamar manusia itu menanyakan perihal iman, ihsan, dan kiamat beserta tanda-tandanya. Setelah itu, Rasulullah SAW memberitahu para sahabat bahwa orang yang bertanya itu adalah Malaikat Jibril yang bertujuan mengajarkan agama pada para sahabat.
This leaderboard is currently private. Click Share to make it public. This leaderboard has been disabled by the resource owner. This leaderboard is disabled as your options are different to the resource owner. Revert Options
Tidak membutuhkan makanan dan minuman:
Malaikat tidak memiliki kebutuhan seperti manusia.