Sepatu

Hasil Pencarian Sepatu Logo Bola

Maaf, barangnya tidak ketemu

Coba cek lagi kata pencarianmu.

Minggu lalu, 15 Maret 2018, WOS33 merilis dua sepatu terbaru yang mengakomodasi penampilan ala streetwear. Keduanya memadukan warna merah dan hitam yang dilengkapi dengan detail-detail yang mempercantik tampilannya. Mulai dari ornamen di bagian samping, tulisan “OS” di tumit sepatu kiri dan “33” di tumit sepatu kanan. Sepatu ini dibanderol AS$85. Anda bisa mendapatkannya di situs pembelian remsi WOS33.

Nama WOS33 akan terasa asing bagi kebanyakan orang. Namun, bila menyebutnya sepatu Warrior, kebanyakan pasti mengenalnya. Warrior (Hui Li dalam Bahasa Mandarin) adalah merek sepatu yang sangat populer di era 1980-an hingga 1990-an di Indonesia. Sepatu ini murah, ringan, dan punya kualitas sol karet yang mumpuni untuk olahraga. Kebanyakan pemain voli dan basket luar ruang menggunakan sepatu ini dulu. Mungkin, orangtua Anda pernah memilikinya semasa muda.

WOS33 Original Basketball adalah sepatu basket paling populer di era 1970-an di China. Kabarnya, Yao Ming juga menggunakannya untuk berlatih basket semasa muda. Kala itu, sepatu ini masih bernama Hui Li ("Warrior" dalam bahasa Mandarin).

WOS33 (Warrior Ordinary Streetwear 33) adalah strategi besar yang dilaksanakan Shanghai Warrior Shoes Co. Ltd. di akhir 2017, tepatnya 15 September 2017. Streetwear dicantumkan karena WOS33 menembak pasar streetwear yang sedang populer di kalangan anak muda. Angka 33 dipilih karena symbol angka pengharapan dalam kepercayaan China kuno. Tak hanya merubah nama, konsep serta ide yang dibangun pun telah berbeda dari sepatu Warrior dahulu.

Selama hampir 40 tahun, Warrior menjadi sepatu olahraga pilihan banyak kalangan. Pemasaran awal memang hanya di China, namun setelah 1970 mereka memberanikan diri untuk ekspansi ke luar negeri. Walau begitu, kerasnya persaingan dunia sneaker harus mereka alami 10 tahun setelah mereka ekspansi. Kehadiran adidas, Nike, Puma, dan Reebok di pasar Asia berdampak besar. Mereka kalah dari segi apapun, terutama dari teknologi dan strategi pemasaran.

Emanuele D'Angelo didapuk jadi fotografer untuk kebutuhan materi foto rilis ulang (rebranding) dari Warrior ke WOS33. Ia menggunakan siluet Original Basketball berwarna merah dan biru dengan konsep "vintage street style".

Akibat invasi tersebut, Warrior lambat laun tenggelam seiring maraknya sepatu dari Eropa dan Amerika Serikat yang mengagungkan inovasi serta tampilan mentereng pada 1980-an. Sejak invasi tersebut, Warrior turun kasta jadi sepatu kalangan menengah ke bawah. Konsumen mereka kebanyakan buruh dan pekerja kasar yang membutuhkan sepatu kuat nan murah. Padahal sebelumnya, mereka terkenal dengan sepatu olahraga segala kalangan.

Agar tidak semakin tergerus, butuh strategi khusus untuk kembali merajai pasar seperti apa yang sudah dilakukan dulu. Lebih dari itu, perusahaan yang berdiri sejak 1935 ini berniat menaikkan status sosial sepatu besutan mereka. Untuk itu, dilakukan langkah dan strategi masif agar visi ini terlaksana dengan baik.

Katalog perdana WOS33 telah dirilis pada 15 September 2017. Sepatunya telah dipasarkan secara online di situs beli WOS33 serta dijual di gerai-gerai resmi WOS33, salah satunya di Los Angeles, Amerika Serikat.

Strategi utama yang dilakukan adalah merilis ulang (rebranding) Warrior. Mereka mengganti nama, berinovasi, serta merilis sepatu dengan lebih apik sesuai permintaan pasar yang dinamis. Dari situlah muncul nama WOS33 yang merepresentasikan visi baru Warrior, yaitu sebagai sepatu yang cocok digunakan anak muda namun tetap dengan harga di bawah harga sepatu pada umumnya.

WOS33 telah dua kali merilis sepatu dengan menggunakan basis sepatu paling laris Warrior era 1970-an. Basis ini dulunya dianggap sebagai sepatu voli dan basket paling mumpuni, bahkan sebelum munculnya Air Jordan dan adidas Basket Profi. Tak ingin kehilangan momentum, WOS33 merilisnya dalam dua warna, hitam dan biru sebagai perlambangan ketenaran mereka di masa lampau.

WOS33 Original Basketball jadi siluet andalan untuk menarik perhatian para penggiat kultur streetwear.

Perbedaan utama dari edisi terbarunya ini terletak pada bagian sol. Sol dalam telah mengalami perkembangan dengan memuat sol yang jauh lebih nyaman. Sementara pada bagian sol luar, sepatu ini mengadopsi sol yang terbuat dari karet elastis untuk menjamin fleksibilitas kaki penggunanya. Lebih dari itu, bahan kanvas sebagai bahan atas (upper) lebih ringan dari seri klasiknya. Lewat pengembangan performa tersebut, diharapkan WOS33 bisa memberikan kenyamanan ekstra bagi penggunanya.

Usaha dan harapan itu nyatanya membuahkan hasil. Di ajang bergengsi Paris Fashion Week 2017, WOS33 telah digunakan para penggiat mode. Tema streetwear yang diangkat cocok dengan konsep yang ditawarkan titisan Warrior ini. Mereka menggunakan WOS33 di antara jajaran sepatu kelas wahid sekaliber Balenciaga Triple S, adidas Yeezy Boost 350, Fila Disruptor, hingga Louis Vuitton SS18.

Dengan berlangsungnya perilisan kedua ini, langkah besar Warrior untuk rebranding membuahkan hasil nyata. Walau harga yang ditawarkan 10 kali lipat dari harga Warrior di tahun 1980-an, anak-anak muda masa kini masih melirik kembali WOS33 sebagai pilihan. Walau telah bergeser sebagai sepatu kasual bertema streetwear, performa WOS33 masih layak digunakan untuk kebutuhan olahraga.

Galeri penggiat busana di ajang Paris Fashion Week 2017 yang menggunakan WOS33

Sumber Foto: Warrior Shoes, Akun Instagram WOS33, Emanuele D'Angelo for WOS33